Blog Pribadi Gatot Teguh Ramadhan

Sabtu, 08 April 2017

Referensi Model Tentang RAD (Rapid Application Development) RPL


Assalamualaikum Wr.Wb.
share kali ini masih tentang model referensi RPL(Rekayasa Perangkat Lunak), tetapi judul referensi sekarang yaitu tentang model pemgembangan RAD (Rapid Application Development).


Rapid Aplication Development (RAD)
adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek.
Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi ” kecepatan tinggi ” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan
konstruksi berbasis komponen.
Jika kalau kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan
menciptakan ” sistem fungsional yang utuh ” dalam periode waktu yang sangat pendek
(kira-kira 60 sampai 90 hari). atau

Rapid Application Development (RAD) atau Rapid Prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid Application Development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model(model kerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requipment) pengguna. Model kerja digunakan hanya sesekali saja sebagai basis desain dan implementasi sistem akhir.

Karena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase-fase sebagai berikut :


- Bussines Modelling
Aliran informasi diantara funsi-fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dimunculkan?
Siapa yang memunculkan? Kemana informasi itu pergi? Siapa yang memprosesnya?

- Data Modelling
Aliran informasi yg di definisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling di saring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan
untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (disebut atribut) masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinisikan.

- Prosess Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data
modelling ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi
implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan digunakan untuk
menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

- Aplication generation
RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke-empat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-tiga yg konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memakai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan)
atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi (bila perlu). Pada semua kasus,
alat-alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.

- Testing and turnover
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua interface harus dilatih secara penuh.

Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu
singkat yang dicapai dengan menerapkan :

1. Component based construction (pemrograman berbasis komponen)
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak
yang telah ada
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang
selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan
komplekstasnya sstem yang dibangun

Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisa kebutuhan telah lengkap
dan jelas, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesakan secara lengkap
perangkat lunak yang dibuat adalah berkisar 60 sampai 90 hari. Model RAD
hampr sama dengan model waterfall, bedanya siklus pengembangan yang
ditempuh model in sangat pendek dengan penerapan teknik yang cepat.

Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tmm
dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model
ini melibatkan banyak tim, dan setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun
berbeda. Sesuai dengan pembagian modul sistem.

Seperti semua proses yang lain, model ini RAD memiliki kekurangan :

1. Bagi proyek atau perusahaan yang besar tetapi berskala, RAD memerlukan sumber daya manusia
yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yg baik.
2. RAD menurut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di
dalam aktifitas rafid-fire yang diperlukan untuk melengkapi sebuah sistem, di dalam
kerangka waktu yang sangat diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari tiap
konstitub nya, maka suatu proyek RAD akan gagaltotal.

Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila sistem tidak dapat
dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada RAD akan menjadi sangat problematis. RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya tinggi. Hal ini terjadi bila sebuah aplikasi baru memforsir teknologi baru atau bila perangkat lunak baru membutuhkan tingkat interoperabilitas yang tinggi dengan program komputer yang ada. RAD menekankan perkembangan komponen program yang bisa dipakai kembali (Reusabilitas).

Sejarah RAD (Rapid Application Development) :

Siklus hidup Tradisional dirancang di tahun 1970­an, dan masih banyak digunakan hingga saat ini, berdasarkan pendekatan terstruktur yang bertahap untuk mengembangkan sistem. Urutan atau langkah-­langkah yang rumit ini memaksa user untuk keluar setelah menyelesaikan spesifikasi masing-­masing sebelum pengembangan dapat melanjutkan ke langkah berikutnya. Persyaratan dan perencanaan kemudian berhenti dan sistem diimplementasikan, dan diuji. Dengan konvensional   metode, ada penundaan yang lama sebelum pelanggan dapat melihat hasil apapun dan proses pembangunan dapat mengambil waktu  begitu lama sehingga pelanggan bisnis dapat mengubah secara mendasar sebelum sistem ini siap untuk digunakan.

Sebagai tanggapan terhadap, langkah searah Stagewise atau Model Water Fall, Barry Boehm, Ketua SW Engineer di TRW, memperkenalkan Model development Spiralnya.
Model Spiral adalah risiko driven, sebagai lawan dari kode driven, pendekatan yang menggunakan pemodelan proses daripada fase metodologi. Melalui modelnya, Boehm pertama kali
di implementasikan perangkat lunak prototyping sebagaicara untuk mengurangi risiko. Pengembangan proses Spiral Model memisahkan Produk ke bagian-­bagian yang kritis atau tingkat sementara melakukan analisis risiko, prototyping, dan langkah yang sama di setiap tingkatan. Demikian pula, Tom Gilb's evolusioner Life Cycle didasarkan pada evolusi Prototyping alasan mana prototipe tumbuh dan halus ke final produk.

Karya Boehm dan Gilb membuka jalan bagi perumusan metodologi yang disebut Rapid Prototyping Iteratif Produksi (RIPP) di DuPont di pertengahan ke­ akhir 1980­an. James Martin kemudian diperluas. Kerja yang dilakukan di DuPont dan tempat lain ke dalam suatu proses, lebih besar lebih formal, yang telah menjadi dikenal sebagai Rapid Application Development (RAD). RAD kompres pengembangan langkah demi langkah metode konvensional menjadi proses berulang­ulang. Pendekatan RAD demikian termasuk mengembangkan dan memperbaiki model data, model proses, dan prototipe secara parallel menggunakan proses iteratif. Persyaratan Pengguna diperhalus, solusi dirancang, solusinya adalah prototyped, prototipe ditinjau, masukan pengguna disediakan, dan proses dimulai lagi.

sekian mengenai model RAD (Rapid Application Development)
semoga bermanfaat ^_^

Wassalamualaikum Wr.Wb...

Referensi sumber materi dari :
[Daftar Pustaka : E-Book Rekayasa Perangkat Lunak “Model RAD” (Model Pengembangan RPL)]
[conaxe.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Story

Translate

DMCA

Kembali ke atas